Dialog From Someone For My Self | Asepsomplak

Recent Posts

Archives

Topics


« | Main | »

Dialog From Someone For My Self

By asepmulyanto | Maret 25, 2017

Aku pernah terlibat dialog dengan seseorang. Dia bertanya padaku perihal seperti ini, “apakah kamu pernah jatuh cinta namun tidak ingin memiliki?” Tanpa pikir panjang, aku menjawabnya dengan, “iya” Kemudian, ia mengajukan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya, “Pikirkan baik-baik, pernah tidak?” Seketika aku hanya bisa terdiam dan berpikir, apakah aku pernah merasakannya atau tidak, atau mungkin lebih tepatnya belum.

Hingga akhirnya, aku meralat ucapanku sebelumnya yang mengatakan bahwa aku pernah merasakannya. Kali ini berbeda, aku mengungkapkan padanya bahwa, “selama ini ketika aku jatuh cinta, aku selalu ingin memilikinya. Namun aku kerap sampai pada titik dimana setelah aku memilikinya, perasaanku menguap begitu saja dan berakhir sebagai sebuah kesimpulan baru.

Aku ternyata tidak benar-benar jatuh cinta dan ingin memilikinya. Aku hanya sebatas kagum, lalu mungkin ada yang hanya sekedar obsesi untuk memiliki. Tetapi tidak benar-benar jatuh cinta, apalagi memiliki” Rumit bukan? Tapi bagaimana ketika aku kini merasakan hal itu? Aku jatuh cinta namun tidak ingin memiliki.

Aku beritahukan perihal dialog yang baru saja tercipta dan menghasilkan paradigma baru pula, “Aku ingin bertanya, dulu ada seseorang yang bertanya padaku, pernahkah aku merasakan jatuh cinta namun aku tidak ingin memiliki, begitu katanya.

Kali ini aku ingin bertanya padamu, bagaimana pendapatmu? Bisakah kamu menjelaskannya padaku?“ Dan aku hanya bisa tersenyum mendengar jawaban yang seperti ini, Karena tidak semua jatuh itu perlu dipertahankan dan dipertimbangkan.

Karena aku lebih kepada memilih untuk membangun cinta bukan pada jatuh. Dan kini, aku menyadari bahwa jatuh cinta dan rasa memiliki itu beda kondisi, dia terpisah.

Aku tidak bisa memilikimu, namun aku bisa mencintaimu. Jika aku ingin memilikimu, mungkin sudah lama aku meninggalkan hidupku demi untuk memilikimu. Dan begitu halnya dengan dirimu, aku pasti akan memaksakannya padamu, atau bisa jadi kamu akan dengan sukarela meninggalkan hidupmu demi untuk memiliku.

Tapi sayangnya aku tidak seperti itu, aku memilih untuk mencintaimu tanpa perlu memilikimu, dan aku enggan untuk menghapusnya. Dan bagiku itu sudah lebih dari cukup.

Topics: Kata, Percintaan | No Comments »

Leave a Reply

Comments are closed.